» » Sejarah Berdirinya Jam’iyyah (Pusat dan Far’iyyah)

Sejarah Berdirinya Jam’iyyah (Pusat dan Far’iyyah)

Penulis By on Rabu, 11 Maret 2015 | 1 comment





Sejarah Berdirinya Jam’iyyah (Pusat dan Far’iyyah)
·         Memperbaharui Khitobiyah
Awalnya, berdirinya jam’iyyah di pondok pesantren Hasan Jufri sempat dipertanyakan oleh para santri kala itu. Pasalnya mereka takut dengan didirikanna jam’iyyah akan hilang tradisi khitobiyyah yang sejak dahulu mereka selenggarakan setiap malam jum’at. Namun terstrukturnya rencana yang matang mengenai jam’iyyah ini membuat Ust. Ali Mahsun sebagai penggagas jam’iyyah ini mampu menggantikan khitobiyyah dan menjadikannya lebih termanage.
Jam’iyyah ini berdiri pada pertengahan tahun 2008 M silam. Kala itu banyak santri yang mengira bahwa jam’iyyah ini tak akan efektif, namun ternyata dengan rapinya organisasi yang terdapat di dalamnya mampu membuat para santri semangat melanjutkannya.
·         Terbagi menjadi 4 cabang
Organisasi jam’iyyah ini terdiri dari jam’iyyah pusat dan jam’iyyah cabang (far’iyyah). Adapun jam’iyyah far’iyyah masih dibagi lagi menjadi 4 bagian. Di awal masa berdirinya, 4 jam’iyyah tersebut masing-masing dengan nama: 1. Jam’iyyah Far’iyyah Al Kamaliy. 2. Jam’iyah Far’iyyah Al Farisiy. 3. Jam’iyyah Far’iyyah As Syafi’iy, dan 4. Jam’iyyah Far’iyyah Al Afdholiy.
Seiring dengan bergulirnya waktu membuat para santri untuk menggugah idenya dan memperbaharui 4 jam’iyyah tersebut. Hingga jam’iyyah Far’iyyah Al Afdholiy berubah nama menjadi jam’iyyah far’iyyah Al Azhar.
·         Jam’iyyah Pusat
Ada cabang, maka ada pula yang namanya pusat/induk. Begitu pula dengan jam’iyyah ini. Dengan terbaginya menjadi 4 cabang/far’iyyah maka tentu ada yang namanya jami’iyyah pusat yang bertujuan memonitoring cabangannya.
Selama beberapa tahun tidak memiliki nama, jam’iyyah pusat ini akhirnya mengambil langkah untuk mengganti kata “pusat” menjadi “AL-ITTIHAD”, dan nama ini masyhur sampai saat ini.
·         Tak jauh beda dengan tradisi Khitobiyah
Seluruh rangkaian kegiatan jam’iyyah sama saja seperti acara khitobiyah terdahulu. Yang membedakan hanyalah pembagian 4 jam’iyyah saja. Pada tradisi khitobiyyah hanya terbagi menjadi 2 yaitu tingkat aliyah dan tingkat tsanawiyah saja. Namun yang tampak berbeda adalah tambahan struktur acara pada jam’iyyah. Yang aslinya hanya terdiri dari Gema Wahyu Ilahi, Sholawat, Ceramah dan Syair Pesantren, kini pada jam’iyyah ada tambahan seperti penampilan seni dan pra acara.(af)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya

1 komentar:

I Love ABG 26 Maret 2015 pukul 07.13

salam dari alumni jam'iyyah far'iyah al- Azhar. I love pesanteren Hasan Jufri.

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p