Hasan Jufri - Saat ini Indonesia memasuki musim pancaroba. Pagi, siang, bahkan malam hari pun, udara bisa terasa panas dan tidak nyaman. Hanya dalam hitungan menit, tiba-tiba hujan, udara pun berubah dingin dan lembab. Inilah kondisi yang dialami di sebagian besar wilayah di Indonesia akhir-akhir ini. Siang hari, matahari bersinar sangat terik dan membuat gerah, tetapi tak lama berselang, langit mulai kelam cuaca berubah seketika menjadi hujan. Udara pun beralih menjadi dingin. Perubahan cuaca yang tiba-tiba inilah yamg disebut dengan musim pancaroba, jelas guru Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Prof, Dr, Firman Lubis, MPH.
Suhu cuaca yang berubah-ubah ternyata dapat memacu perkembangbiakan virus dan bakteri menjadi lebih cepat. Tambahan di musim ini, vektor (hewan pembawa penyakit) seperti tikus, lalat, kecoa berbiak dengan pesat. Penyakit yang erat kaitannya dengan musim peralihan ini terutama penyakit infeksi tropik seperti influenza, diare, demam berdarah, dengue (DBD), malaria, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Usia pancaroba, musim hujan sudah menanti. Curah hujan yang tinggi, cuaca dingin, udara lembab tetap disukai mikroorganisme pencetus penyakit infeksi tropis. Akibatnya penyakit influensa, diare, DBD, malaria, ISPA tetap jadi masalah serius.
Sebenarnya tidak hanya penyakit-penyakit di atas yang berjangkit selama musim hujan dan pancaroba, hampir semua penyakit menular insidennya meningkat selama musim pancaroba dan musim hujan sepert penyakit mata (konjungtivitis, trachoma), thyfus, campak, difteri, batuk rejan, radang tenggorokan, leptospirosis (saat musim hujan, ditularkan oleh tikus) dan penyakit menular lain. Bagi yang sering makan di luar rumah, waspadai pula penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan, umumnya disebabkan karena sanitasi peralatan makan yang kurang baik.
Penyakit-penyakit di musim hujan dan pancaroba dapat menyerang siapa saja. Biasanya, penyakit-penyakit ini menjangkiti mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah, yaitu kelompok masyarakat yang kurang gizi, ibu hamil, orang yang mobilitasnya tinggi, orang tua lanjut dan anak-anak.
Daya tahan tubuh yang optimal menjadi benteng pertahanan menghadapi segala serangan penyakit-penyakit khas musim hujan dan pancaroba. Sistem kekebalan tubuh hendaknya terus ditingkatkan. Dengan begitu, bakteri, virus, parasit dan jamur bisa dilawan oleh tubuh.
Ini tidak boleh disepelekan. Pencegahan menjadi solusi yang mutlak. Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu cara terbaik. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk mendongkrak imun tubuh:
1. Jaga pola makan sehat, konsumsi makanan bergizi, perbanyak sayur dan buah. Kurangi makanan jajanan dan makan di luar rumah.
2. Istirahat yang cukup. Tidur 8 jam sehari akan menjaga kebugaran dan sistem metabolisme tubuh sehingga berjalan tanpa gangguan. Hindari bergadang karena melemahkan imun tubuh.
3. Luangkan waktu untuk berolahraga secara rutin, 3 kali seminggu @ kurang lebih 30 menit.
Suhu cuaca yang berubah-ubah ternyata dapat memacu perkembangbiakan virus dan bakteri menjadi lebih cepat. Tambahan di musim ini, vektor (hewan pembawa penyakit) seperti tikus, lalat, kecoa berbiak dengan pesat. Penyakit yang erat kaitannya dengan musim peralihan ini terutama penyakit infeksi tropik seperti influenza, diare, demam berdarah, dengue (DBD), malaria, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Usia pancaroba, musim hujan sudah menanti. Curah hujan yang tinggi, cuaca dingin, udara lembab tetap disukai mikroorganisme pencetus penyakit infeksi tropis. Akibatnya penyakit influensa, diare, DBD, malaria, ISPA tetap jadi masalah serius.
Sebenarnya tidak hanya penyakit-penyakit di atas yang berjangkit selama musim hujan dan pancaroba, hampir semua penyakit menular insidennya meningkat selama musim pancaroba dan musim hujan sepert penyakit mata (konjungtivitis, trachoma), thyfus, campak, difteri, batuk rejan, radang tenggorokan, leptospirosis (saat musim hujan, ditularkan oleh tikus) dan penyakit menular lain. Bagi yang sering makan di luar rumah, waspadai pula penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan, umumnya disebabkan karena sanitasi peralatan makan yang kurang baik.
Penyakit-penyakit di musim hujan dan pancaroba dapat menyerang siapa saja. Biasanya, penyakit-penyakit ini menjangkiti mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah, yaitu kelompok masyarakat yang kurang gizi, ibu hamil, orang yang mobilitasnya tinggi, orang tua lanjut dan anak-anak.
Daya tahan tubuh yang optimal menjadi benteng pertahanan menghadapi segala serangan penyakit-penyakit khas musim hujan dan pancaroba. Sistem kekebalan tubuh hendaknya terus ditingkatkan. Dengan begitu, bakteri, virus, parasit dan jamur bisa dilawan oleh tubuh.
Ini tidak boleh disepelekan. Pencegahan menjadi solusi yang mutlak. Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu cara terbaik. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk mendongkrak imun tubuh:
1. Jaga pola makan sehat, konsumsi makanan bergizi, perbanyak sayur dan buah. Kurangi makanan jajanan dan makan di luar rumah.
2. Istirahat yang cukup. Tidur 8 jam sehari akan menjaga kebugaran dan sistem metabolisme tubuh sehingga berjalan tanpa gangguan. Hindari bergadang karena melemahkan imun tubuh.
3. Luangkan waktu untuk berolahraga secara rutin, 3 kali seminggu @ kurang lebih 30 menit.
(sumber: http://forum.kompas.com/lapak-campur-sari/259092-waspada-penyakit-di-musim-hujan-pancaroba.html)