» » » Berdakwah di Negeri Bandar Judi (Macau Part III)

Berdakwah di Negeri Bandar Judi (Macau Part III)

Penulis By on Sabtu, 07 Maret 2015 | No comments

Sebuah perjalanan dakwah H. Abdul Halim, LC di Macau.


Berdakwah Di Negeri Bandar Judi (Macau Part III)
Rabu, 02 juli 2014
Tadi malam, selepas taraweh kami mengisi dua tempat berbeda, isteri saya di MATIM dan saya di GEMA salah satu organisasi yang lain, rencananya tiap malam akan di rooling, karena tidak semua yang tinggal di GEMA bisa bergabung dengan MATIM disebabkan sebagian ada yang sedang menunggu visa untuk kembali ke Hongkong.
Pada pagi hari selepas kajian ba’da subuh bu Widi mengajak kami jalan-jalan untuk melihat satu-satunya masjid yang ada di makau, sambil melihat juga tempat-tempat yang kami lewati, dan ternyata masjidnya hanya bangunan kecil, yang menjadi pusat aktifitas semua muslim yang ada di Macau termasuk dari pakistan dan lainnya, konon yang bangun masjid tersebut adalah orang Pakistan, sebenarnya lahan masjid sangat luas Cuma bangunan masjidnya relatif kecil menurut informasi yang saya dengar masjid tersebut akan direnovasi dan diperbesar mengingat jumlah umat Islam mulai bertambah.
Disana saya bertemu dua orang WNI yang bekerja di bidang perhotelan, kami mengobrol cukup santai, banyak yang kami ketahui tentang kondisi mereka, dan ternyata WNI yang laki-laki jumlahnya bisa mencapai kurang lebih 200 orang, mereka juga risau memikirkan nasib WNI yang ada di Macau, kalaupun muslimnya hampir 90% namun katanya yang betul-betul nampak identitas kemuslimannya hanya 30% kurang lebih, selebihnya Allah yang lebih tau, diantaranya ada yang terjerumus dalam pergaulan bebas bahkan hubungan sesama jenis, dan ada lagi yang menjadi penghibur, sangat miris,” kami sangat membutuhkan da’i-da’i yang bisa mengingatkan dan membimbing kami disini” . harapnya.

Jum’at, 04 juli 2014
Semalam, sepulang kajian lepas tarawih di GEMA dan MATIM, sekitar jam 12.10 saya langsung merebahkan badan untuk mempersiapkannya lagi pada jam 03.00 pagi, sekitar jam 02.00 pagi saya terbangun dan isteri saya tidak ada disamping saya, sayup-sayup terdengar suara orang-orang sedang ngobrol di luar kamar, lalu saya panggil isteri saya, setelah dia masuk dia bilang ” uda, tunggu bentar ya penting banget, ada salah satu majikan yang katanya mau masuk Islam, ini orangnya sedang konsultasi” paparnya”uda tidur dulu ya, kayaknya ana ga tidur sekalian,eman ini malam jum’at” lanjutnya.
Penasaran cerita semalam, saya bertanya kepada isteri saya peristiwa semalam yang dia bilang penting itu, kemudian dia cerita :
Mbak iya panggilannya, dia sudah tinggal di Macau ini sekitar 5 tahunan, dan sekarang dia bekerja menjaga pasutri yang sudah manula, yang suaminya berumur 83 tahun dan isterinya berumur 76 tahun, dengan semangat dia cerita, kemaren malam saya agak terlambat pulang ke rumah majikan(sebagian memang ada yang stay in dan kebanyakan stay out), sekitar jam 02.00 saya baru sampai, lalu saya pikir mau tidur tanggung karena sebentar lagi waktu sahur, akhirnya saya ke dapur, namun betapa kagetnya ustazdah ternyata sudah ada tiga telor rebus disiapkan di meja, saya jadi bertanya-tanya siapa yang masak, kalo kakek nggak mungkin karena dia di kursi dorong, kalo nenek dia juga sudah rabun jalanpun sambil meraba-raba, tiba-tiba nenek datang ke dapur dan bilang itu nenek rebuskan telor, takut kamu ga sempat masak buat sahur katanya, cepetan nak keburu telat, sambil terhenyak  saya segera makan telor itu, tak terasa air mata saya berlinang terharu, sungguh ustazdah saya teringat orang tua saya di kampung” kisahnya, kemudian mbak itu melanjutkan “lalu saya bilang sama nenek, nek ga usah repot-repot saya cukup minum susu saja sahurnya” sudah jangan banyak bicara takut waktunya habis, jawab nenek.
Yang ingin masuk Islam itu ustazdah yang kakek, dia sering baca-baca tentang Islam atau lihat di TV, terus dia pernah bilang, agama yang paling saya cocoki agama kamu nak, saya suka ngelihat kamu rajin baca buku itu, (maksudnya alQur’an) gimana kalo mau masuk Islam? Lalu saya jawab, kakek kalo mau masuk Islam ga boleh makan babi lho, Betul ga ustazdah saya jawab gitu? “ dia bertanya padaku, akhirnya aku jawab, mbak yang paling penting jika seseorang sudah tertarik dengan Islam dan mulai meyakininya, langsung tuntun dia untuk melafalkan syahadat, kemudian baru perlahan memberi pemahaman tentang Islam, perintah dan larangannya, ditakutkan kalo sudah diwanta-wanti begitu dia enggan masuk Islam, apalagi usianya sudah 83 tahun khawatir keburu meninggal” paparku. “ owh gitu ustazdah....saya kurang ngerti ustazdah”ujarnya, “ya sudah nanti carikan untuk kakek itu artikel-artikel tentang Islam yang berbahasa kantonis kalo ada alqur’an terjemahan bahasa kantonis(bahasa macau berbeda dengan bahasa mandarin), supaya pengetahuannya tentang Islam bertambah dan bertambah pula keyakinannya, “ owh ya terimakasih banyak ustazdah masukannya, sebelum saya pulang bisa ngga ustazdah ngasi kita amalan”tanyanya,” amalan seperti apa?”aku balik bertanya,” ya terserah ustazdah, biar saya selalu ingat sama ustazdah” timpalnya, aku tersenyum sambil mikir-mikir amalan apa yang pas buat dia, kliiiiiiing......aku teringat sesuatu mengingat usianya yang hampir kepala tiga dan belum menikah aku langsung menuliskan sebuah doa:
رب إني لما أنزلت إلي من خير فقير
Bacalah ayat ini sering-sering ya, kalo bisa jadi wiridan, itu adalah doanya nabi Musa as yang tidak lama kemudian beliau menikahi salah satu puterinya nabi Syu’aib,” tiba-tiba wajahnya sumringah dan dengan semangat menyalin tulisan tersebut, doain ustazdah pulang dari sini saya pengen nikah kalo bisa langsung nikah ga pake pacaran” pintanya sambil tersenyum, tak terasa dari awal ngobrol dia memijit-mijit kakiku, kemudian aku bilang ya sudah mbak takut kemalaman kasihan kakek dan neneknya di rumah. Sebelum kami beranjak tak lupa kami mendoakan kakek tersebut supaya mendapatkan hidayah dengan keberkahan bulan Ramadhan berikut isterinya dan anak-anaknya dengan bacaan al Fatihah, semoga Allah mengijabah.

Selasa, 08 juli 2014
Beberapa hari ini saya tidak menyentuh laptop, pada hari minggu kemaren tanggal 06 juli di macau diadakan pemilu pilpres, kami juga tidak ketinggalan berpartisipasi, lokasinya agak jauh dari rumah yaitu di sebuah lapangan cukup luas di tengah-tengah kota, kami berangkat selepas sholat dhuhur cuaca waktu itu sangat panas dan terik, suhu waktu itu mencapai 36 derajat celcius, mungkin kami tidak kaget dengan hawa panas ini tapi karena bersamaan dengan puasa tubuh ini serasa agak gontai berjalan, sesampainya di sana ternyata orang-orang sudah ramai, sebagian mengambil antrian panjang dan sebagian yang lain menikmati hiburan di atas panggung yang di isi dengan kesenian,ada yang joget dengan musik disko arab, nari reok, dan tidak ketinggalan nyanyi dangdut, di situlah kami bisa melihat sebagian besar BMI berkumpul, lumayan banyak, dan yang katanya ada yang tomboy atau yang berpakaian sangat mini yang sebelumnya tidak kami temui, saat itu kelihatan jelas, bahkan ketika salah seorang TKW naik ke atas panggung untuk menyumbang lagu dangdut ada beberapa orang ikut naik dan berjoget bersama dan salah satunya adalah orang yang perawakannya maskulin banget, baik pakaian atau gayanya awalnya kami kira dia pria tapi ternyata dia adalah perempuan, astaghfirullah.....setelah selesai mencoblos kami tidak ingin lama-lama di sana, disamping hawa panas yang sangat menyengat, acara yang ditampilkan sangat bertolak belakang dengan moment Ramadhan lalu kami bergegas menuju masjid, karena setiap hari minggu selama Ramadhan ini BMI mengadakan perkumpulan yang renacananya akan kami isi dengan ceramah agama dan ditutup dengan berbuka bersama.
Masjid sudah lumayan penuh sesak, walaupun kipas angin ada di setiap penjuru dan jumlahnya banyak ditambah pepohonan yang cukup rindang di luar masjid tetap saja keringat bercucuran membasahi badan, tidak lama kami datang, acara segera dimulai, pembukaan, pembacaan ayat suci alqur’an dan seterusnya seperti acara-acara pada umumnya, lalu saya berceramah dihadapan ibu-ibu BMI dan topik yang saya angkat adalah keutamaan bulan Ramadhan dan amalan-amalan yang sangat dianjurkan dilanjutkan isteri saya menyampaikan tentang masuknya manusia ke dalam surga sebab rahmat Allah dan syafaat Rasulullah bukan semata-mata karena ibadah kita, ibadah apa yang boleh kita banggakan tuturnya, sambil saya ambil foto untuk dokumentasi, saya lihat  ibu-ibu sangat antusias bahkan beberapa menangis tersentuh ketika pembahasannya tentang betapa butuhnya kita untuk mencintai Rasulullah saw.
Azdan ashr berkumandang lalu kami shalat ashr berjama’ah kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, karena pertanyaan banyak seputar fiqh wanita khususnya bab haid dan istihadhah maka isteri saya yang mengisi sesi ini,kebetulan itu adalah bidangnya.
Satu jam menjelang maghrib kami pulang menuju MATIM untuk berbuka di sana, kami jalan kaki, isteri saya berjalan gontai sambil memegang lengan saya, sepertinya dia sangat kelelahan, sesampainya di MATIM kami rebahan sejenak melepas penat, saya pegang dahi isteri saya, karena khawatir kelelahan tubuhnya menyebabkan demam karena beberapa bulan yang lalu dia terserang tipes dan demam berdarah konon orang yang sudah mengalami tipes kemungkinan kambuh lebih beresiko, setelah berbuka dan sholat maghrib kami pulang dan itupun harus berjalan menaiki tangga sampai ke lantai enam, perlahan saya tarik lengan isteri saya sambil sesekali berhenti istirahat dan akhirnya sampai juga alhamdulillah, keesokan harinya saya berangkat ke MATIM sendiri supaya isteri saya bisa istirahat cukup untuk memulihkan tenaganya, kita hanya capek badan say, adapun Rasulullah hingga berdarah-darah dalam berdakwah, hiburku padanya.   
Alhamdulillah kami diservis dengan sangat baik, mereka sangat hangat, peduli dan tidak jarang menawarkan jasanya untuk membantu kami, semoga Allah membalas semua kebaikan saudari-saudari WNI di Macau ini, visanya cepat keluar bagi yang sedang menunggu visa untuk bekerja di Hongkong, mendapat majikan yang baik dan toleran, dijaga oleh Allah SWT keselamatannya, dan semoga Allah jaga iman dan takwa mereka. Bersambung ....

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p